Serangan FLu Burung Jenis Baru

Waspada Flu Burung H7N9

Sampai saat berita ini di terbitkan (07/4/2013) telah di laporkan 18 orang china yang terinfeksi flu burung jenis baru dengan tipe H7N9. Dan telah dilaporkan juga bahwa virus H7N9 telah menewaskan 6 orang yang berasal dari 4 propinsi di China. Gejala yang ditimbulkan adalah adanya radang paru-paru atau pnemonia yang ditunjukan dengan adanya flu pada penderita flu burung tersebut.

Pada hari sabtu tanggal 6 April 2013 keluarga korban flu burung tidak menunjukan gejala flu burung, walaupun mereka berinteraksi dengan korban. Namun ini mempunyai resiko yang besar terhadap penularan, seperti diketahui bersama bahwa flu burung memiliki tingkat penularan yang sangat cepat dan berbahaya antar manusia. Sehingga Pemerintah China tidak mau mengambil resiko dan segera menetapkan bahwa keluarga terdekat juga kemungkinan besar terinfeksi flu burung. Dengan demikian jumlah penderita flu burung tipe H7N9 berjumlah 18 orang. Walaupun demikian Komisi Kesehatan Kota dan Keluarga Pemerintah China sudah melakukan isolasi pada pasien dan melansir bahwa belum ada penularan flu burung tipe H7N9 dari manusia ke manusia.

Propinsi di China yang paling banyak terinfeksi flu burung adalah propinsi Shanghai dan sampai saat ini sudah menelan korban 4 orang cina akibat flu burung tersebut. Untuk mencegah penularan lebih lanjut Pemerintah China bertindak cepat dengan cara membatasi dan menghentikan kegiatan perdagangan unggas hidup, termasuk ayam, burung, bebek dan lain-lain.

Sehubungan dengan adanya kasus tersebut, harus menjadi perhatian bagi Pemerintah Indonesia agar virus flu burung jenis baru H7N9 tidak masuk ke Indonesia seperti tahun 2003 yang lalu.